Kamis, 26 Juni 2014

AWAL PUASA 2014

AWAL PUASA 2014 MUHAMMADIYAH: 1 Ramadhan, Sabtu 28 Juni

Eries AdlinSelasa, 17/06/2014 15:59 WIB
Ilustrasi-Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan 2014 jatuh pada 28 Juni/Antara-Bowo Sucipto
Antara/Bowo Sucipto
Ilustrasi-Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadhan 2014 jatuh pada 28 Juni
Kabar24.com, JAKARTA – Meski belum resmi, awal puasa 1 Ramadhan berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan jatuh pada Sabtu 28 Juni 2014.
Berdasarkan data awal bulan Hijriyah Kalender Muhammadiyah 2014, yang merupakan hasil hisab, ijtimak atau konjungsi awal bulan Ramadan jatuh pada Jumat 27 Juni, pukul 15:10:21WIB.  Adapun tinggi bulan di Yogyakarta adalah 0° 31' 17". Dengan kata lain pada saat terbenam matahari posisi hilal berada di atas ufuk sehingga tanggal 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014.
KABAR TERBARU:
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa bulan Ramadhan 1453 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014, kata Yunahar Ilyas, ketua PP Muhammadiyah bagian Tarjih, Tajdid dan Pemikiran Islam.
"Berdasarkan hasil hisab wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid kami, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1435 H dan dimulainya puasa Ramadhan jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014," kata Yunahar melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Yunahar mengatakan penentuan awal puasa itu didasarkan pada Maklumat PP Muhammadiyah nomor 02/MLM/I.0/E/2014, tanggal 09 Rajab 1435 H/8 Mei 2014.
Ia mengharapkan apabila terdapat perbedaan awal puasa dari pihak lain agar tidak mengganggu kesatuan umat Islam dan mengedepankan toleransi, ukhuwah serta saling menghargai atas perbedaan dalam menjalankan ibadah.
"Perbedaan itu termasuk perbedaan dalam waktu memulai dan mengakhiri ibadah puasa Ramadhan. Ukhuwah jangan dimaknai secara sempit sebagai penyatuan cara beribadah, tetapi dikembangkan ke hal-hal yang lebih luas untuk membangun tatanan kehidupan umat dan bangsa yang memberikan ruang untuk kemajemukan dan membangun peradaban yang tinggi," kata dia.
Yunahar juga mengimbau kepada segenap Muslim untuk menjalani puasa dengan keikhlasan.
"Kepada segenap Muslim agar memulai puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas karena Allah, mengikuti sunnah Rasulullah."
"Jadikan puasa dan ibadah Ramadhan sebagai proses transformasi spiritual ihsan yang membentuk kesalehan individual dan kesalehan sosial sehingga kehidupan di negeri ini bebas dari korupsi serta segala bentuk penyimpangan dan kerusakan," katanya. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar